PKPI Pilihan Politik yang Segar dan Bersih













SALAM KEADILAN dan PERSATUAN INDONESIA

dari sekian banyak harta yang melimpah..baik yang terlihat sepanjang mata jauh memandang, hingga yang tak terlihat dalam kandungan Ibu Pertiwi, jelas dan nyata akan kasih sayang nya kepada kita.

Akankah kita mau menyianyiakan waktu dan duduk termenung itu adalah pilihan sahabat, dan memang alam Ibu Pertiwi mampu memberikan perlindungan terhadap kita, selayaknya Kayu dan Api cukupl menghidupi sahabat.

Namun hal itu tidaklah mungkin kita dapatkan saat ini, sebab kita terlalu Naif / lugu  dimata mereka dan akhirnya terbelenggu oleh tipu daya Ekonomi, Revolusi Indsutri.. dan apalagi saat ini sudah semakin dalam jatuh terjerembab oleh Revolusi Digital.

Sahabat, mari satukan dan upayakan ke Jaya an Ibu Pertiwi, yang telah lama memberikan perlundungan dan penghidupan, semenjak kata kata Nusantara dikumandangkan hingga menjadi Indonesia.

Jadilah Tunas Muda Indonesia, layaknya Tunas Kelapa yang mampu memberi manfaat  dari Batang , Isi, hingga Daun dengan akar yang kuat, 

Karenanya tentukan Pilihan Sahabat pada PKPI, ijinkan kami untuk menghalau rintangan dan mengarahkan Tujuan haluan Negara sesuai dengan Cita-cita pendiri dan Pemimpin Revolusi 1945, sesuai dengan amanah UUD1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika

Salam Semangat Indonesia Muda

p1

Sutiyoso: Uang Bukan Segala-galanya

 

Jumat, 14 Februari 2014 16:09 WIB
Sutiyoso: Uang Bukan Segala-galanya
Tribunnews/DANY PERMANA
Refleksi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso diambil melalui cermin saat berdiskusi di Kantor PKPI, Jakarta Selatan, dengan mengambil tema Mencari Akar Masalah Krisis Multidimensi Berkepanjangan , Senin (10/2/2014). Diskusi seri kedua tersebut diselenggarakan untuk menyambut hari ulang tahun ke-15 PKPI. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Sutiyoso meningatkan para calon anggota legislatifnya bahwa uang bukanlah segala-galanya dalam mengikuti pemilihan umum. Sutiyoso juga mengaku partainya tidak memiliki banyak uang. 

 

"Kepada semua kader dan Caleg saya ingatkan bahwa uang bukan segala-galanya. Jangan kecil hati dengan tidak punya uang untuk kampanye," kata Sutiyoso dalam perayaan HUT ke-15 PKP Indonesia di Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2014).

 

Mantan Gubernur Jakarta itu menuturkan, para Caleg PKP Indonesia bisa mengandalkan semangat dan cita-cita yang luhur untuk membangun bangsa. Menurutnya, kampanye dengan menggunakanuang tidaklah mendidik.

 

"Saya salut dengan para kader yang melakukan koordinasi dan konsolidasi meski dengan dana yang terbatas," ucapnya.

Lebih jauh Sutiyoso mengimbau agar para kader dan Caleg terus memegang semangat dan cita-cita luhur itu. Ia pun berharap para kader dan Caleg terus melakukan koordinasi dan konsolidasi.

"Koordinasi dan konsolidasi itu harus terus dilakukan," tuturnya.

 

p1

PKPI Targetkan Suara diatas 3,5 Persen di Pemilu 2014



PKPI Targetkan Suara diatas 3,5 Persen di Pemilu 2014
RIMANEWS - Ketua Umum PKPI, Sutiyoso mentargetkan PKPI dapat suara diatas 3,5 persen dalam Pemilu 2014. 

Hal itu disampaikan dalam acara HUT PKP INDONESIA ke-15, di Jakarta, Jumat (14/2).Lebih lanjut Sutiyoso Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mengaku optimis bahwa PKP. akan lolos batas ambang perolehan minimal suara kursi di DPR yakni 3,5 persen dan gabungan 13 partai non parlemen akan bekerja maksimal sehingga PKPI akan dapat suara lebih dari 3,5 persen.

"Tahun ini PKPi ulang tahun yang ke 15, dapat nomer urut 15 di pemilu, tanda kalau kita bakal menang," tegas Sutiyoso saat beri sambutan peringati HUT PKPI ke-15 di Hotel Oasis Amir, Jakarta, Jumat (14/2).

Oleh karenanya, Sutiyoso yakin jika PKPI bisa meraih suara nasional diatas target yang ditetapkan oleh Parlementary Treshold.

"Saya yakin kita bisa meraih diatas target kita 3,5 persen secara nasional apalagi ditambah kekuatan 13 partai non parlemen yang bekerja penuh maksimal, kita harus bisa wujudkan kemenangan di pemilu. Saya mau kita raup suara sebanyak-banyaknya,"demikian Sutiyoso dalam sambutanya.

Hadir dalam acara tersebut, BM Wibowo perwakilan dari partai PBB, Akbar Faisal dari Nasdem dan Try Sutrisno mantan dewan pembina PKPI. (IM/RM)
 
Haposan Siahaan
SALAM KEADILAN PERSATUAN INDONESIA
RAPATKAN BARISAN.... PKPI BERHASIL

Sumber berita : RIMANEWS.COM
Link Berita :http://www.lintas.me/go/rimanews.com/pkpi-targetkan-suara-diatas-35-persen-di-pemilu-2014

p1


 

Bang Yos Dorong Koalisi Poros Tengah `Plus`

Liputan6.com, Jakarta : Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) berharap bisa berkoalisi dengan partai-partai Islam agar bisa melewati presidential threshold (PT) atau ambang batas 20% untuk mengusung capres. Dengan begitu akan terbentuk koalisi yang baru yaitu poros tengah 'plus'.

"Sebenarnya saya mendorong agar yang kecil-kecil ini bersatu saja. Misalnya partai Islam semua plus kita yang nasionalis. Jadi poros tengah plus. Itu baru bisa calonkan sendiri. Kita bisa jadi sesuatu," ujar Ketua Umum PKPI Letjen Purn TNI Sutiyoso di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengaku, kadernya telah satu suara mendukung dirinya menjadi capres. Namun, Bang Yos sadar PKPI termasuk partai kecil. "Saya bilang ke mereka, Anda sadar kan harus berapa untuk maju capres? Kalau dapat suara signifikan baru pantas saya maju," tuturnya.

Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mendorong dilakukannya koalisi poros tengah plus. Agar partai lain mau melirik, PKPI mengaku menargetkan perolehan suara 3,5 persen pada Pileg 2014 mendatang.

"Target kita sih 3,5 persen dan itu harga mati. Kita ya kalau bisa lebih dari itu," kata Bang Yos.
Bila berhasil terbentuk koalisi poros tengah plus, Bang Yos mengaku tidak akan ambisius maju capres. Sebab, Indonesia perlu pemimpin yang terbaik.

"Ya diadu saja tokohnya siapa yang paling bagus. Diadu banyak hal, dengan kompromi atau lewat survei. Saya tidak harus maju capres kalau ada tokoh lain yang lebih baik. Tidak masalah, kita harus temukan yang paling baik," tandas Bang Yos. (Mut/Ism)


 Oleh Silvanus Alvin

p1

 

Jika Berkoalisi, Sutiyoso Realistis Tak Akan "Nyapres"

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengaku akan mengalah untuk tidak menjadi calon presiden jika partainya berkoalisi dengan partai-partai lain menghadapi Pilpres 2014. Sutiyoso mengaku akan realistis mengikuti dinamika politik yang terjadi setelah pemilu legislatif nanti.

 

"Oh tidak harus, tidak harus jadi capres, kita realistis saja," kata Sutiyoso di Kantor PKPI, Jakarta, Senin (10/2/2014).

Sampai saat ini, PKPI belum menentukan partai mana saja yang akan diajak berkoalisi. Namun, Sutiyoso menilai, koalisi adalah sesuatu yang sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap partai.

 

Mantan Pangdam Jaya itu berharap, nantinya dapat berkoalisi dengan partai-partai kecil dan menengah. Menurutnya, partai kecil dan menengah bisa mengalahkan partai-partai besar jika kompak bersatu.

"Kalau partai kecil menengah cuma ikut-ikutan partai besar saja, ya tentu tidak akan menang," lanjutnya.

 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, sebagai partai kecil, target PKPI juga sangat realistis menghadapi Pileg. Menurutnya, partai yang baru saja merayakan hari jadi ke-15 itu hanya menargetkan lolos ke parlemen. Artinya, PKPI cukup mendapatkan suara 3,5 persen.

 

Dia mengaku optimistis PKPI dapat meraih target tersebut jika seluruh kadernya bekerja keras sampai pemilu legislatif pada 9 April. "Yang penting lolos ke parlemen dulu, sisanya kita lihat nanti," pungkasnya.

p1

FOTO BERBICARA

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso (kiri) dan budayawan, Franz Magnis Suseno berdiskusi di Kantor PKPI, Jakarta Selatan, dengan mengambil tema "Mencari Akar Masalah Krisis Multidimensi Berkepanjangan", Senin (10/2/2014). Diskusi seri kedua tersebut diselenggarakan untuk menyambut hari ulang tahun ke-15 PKPI. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)


MEMPERHATIKAN...MENGAMATI... dan MENILAI  MU dari JAUH
Bung  ROMO MAGNES SUSENO (Franz Magnis Suseno)


PANTANG MENYERAH....untuk KEADILAN & PERSATUAN
#romomagnessuseno
foto : Tribunnews :
berita terkaiit : http://www.tribunnews.com/tag/franz-magnis-suseno/


p1



JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menceritakan pengalamannya selama dua periode memimpin ibu kota negara kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher. Sutiyoso menegaskan bahwa memimpin ibu kota di masa kepemimpinannya  jauh lebih sulit dibanding saat ini.
 
Mantan Pangdam Jaya itu memimpin Jakarta sejak 1997 hingga 2007. Di awal kepemimpinan Sutiyoso, muncul krisis moneter yang bergulir menjadi krisis politik dan keamanan.
"Di mana-mana terjadi kerusuhan, uang tidak ada, masyarakat lagi liar-liarnya," kata Sutiyoso menggambarkan situasi masa-masa awal reformasi.

Pensiunan TNI kelahiran Semarang itu menambahkan, pergolakan di masyarakat setelah reformasi memang mulai berangsur surut. Tapi, di tingkat pemerintah pusat masih juga bergejolak. Sutiyoso mengalami pergantian masa kepresidenan dari Soeharto ke Habibie. Di lanjutkan Habibie ke Abdurrahman Wahid.

Selanjutnya muncul krisis politik yang membuat Abdurrahman Wahid lengser dan digantikan Megawati. Selanjutnya pada 2004, terjadi pergantian presiden dari Megawati ke Susilo Bambang Yudhoyono.

Kondisi tersebut, lanjut Sutiyoso, juga menghambat program-program pembangunan Jakarta. Pasalnya, ia kesulitan untuk membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat
"Tiap kali ganti Presiden, punya taste (cita rasa, red) berbeda. Saya harus koordinasi lagi dengan orang baru. Baru mau jalan, ganti lagi orangnya," ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/2).



Yang paling berat, tambahnya lagi, adalah minimnya dukungan dari media. Berbeda dengan Gubernur Joko Widodo saat ini, Sutiyoso selalu dihantam dengan pemberitaan negatif oleh media massa saat itu. "Saya public enemy, bukan media darling seperti yang sekarang," tandas mantan Wadanjen Kopassus kelahiran Semarang itu.(dil/jpnn)

p1